Proses menghubungkan perangkat-perangkat jaringan seperti komputer, router, switch, dan lainnya dengan menggunakan kabel sebagai media transmisi data yaitu Pengkabelan jaringan.
Pengkabelan jaringan merupakan salah satu aspek penting dalam membangun dan mengelola sebuah jaringan komputer, karena kualitas kabel dan cara pemasangannya akan mempengaruhi performa dan keamanan jaringan.
Pengkabelan Jaringan: Apa Itu dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Jenis-Jenis Kabel Jaringan
Ada berbagai jenis kabel jaringan yang digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda, tergantung pada kecepatan, jarak, dan lingkungan jaringan. Beberapa jenis kabel jaringan yang umum digunakan adalah:
– Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair):
Kabel ini terdiri dari empat pasang kawat tembaga yang dipilin bersama tanpa pelindung. Kabel UTP memiliki keunggulan berupa harga yang murah, mudah dipasang, dan fleksibel. Namun, kabel UTP juga rentan terhadap gangguan elektromagnetik dan interferensi dari sumber-sumber lain. Kabel UTP biasanya digunakan untuk jaringan LAN (Local Area Network) dengan kecepatan hingga 1 Gbps dan jarak maksimal 100 meter.
– Kabel STP (Shielded Twisted Pair):
Kabel ini mirip dengan kabel UTP, namun memiliki lapisan pelindung di sekitar setiap pasang kawat atau di sekitar seluruh kabel. Kabel STP memiliki keunggulan berupa ketahanan yang lebih baik terhadap gangguan elektromagnetik dan interferensi dari sumber-sumber lain.
Namun, kabel STP juga memiliki kelemahan berupa harga yang lebih mahal, sulit dipasang, dan kurang fleksibel. Kabel STP biasanya digunakan untuk jaringan LAN dengan kecepatan hingga 10 Gbps dan jarak maksimal 100 meter.
– Kabel Koaksial:
Kabel ini terdiri dari satu kawat tembaga inti yang dikelilingi oleh lapisan isolator, lapisan konduktor, dan lapisan pelindung. Kabel koaksial memiliki keunggulan berupa kecepatan yang tinggi, ketahanan yang baik terhadap gangguan elektromagnetik dan interferensi dari sumber-sumber lain, dan kemampuan mengirim sinyal jarak jauh.
Namun, kabel koaksial juga memiliki kelemahan berupa harga yang relatif mahal, sulit dipasang, dan mudah rusak. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk jaringan WAN (Wide Area Network) dengan kecepatan hingga 10 Mbps dan jarak maksimal 500 meter.
– Kabel Serat Optik:
Kabel ini terdiri dari serat-serat kaca atau plastik yang dapat menghantarkan cahaya sebagai media transmisi data. Kabel serat optik memiliki keunggulan berupa kecepatan yang sangat tinggi, ketahanan yang sangat baik terhadap gangguan elektromagnetik dan interferensi dari sumber-sumber lain, dan kemampuan mengirim sinyal jarak sangat jauh.
Namun, kabel serat optik juga memiliki kelemahan berupa harga yang sangat mahal, sulit dipasang, dan memerlukan peralatan khusus. Kabel serat optik biasanya digunakan untuk jaringan WAN dengan kecepatan hingga 100 Gbps dan jarak maksimal 40 kilometer.
Cara Pengkabelan Jaringan
Setelah mengetahui jenis-jenis kabel jaringan, kita perlu mengetahui cara pengkabelannya agar dapat menghubungkan perangkat-perangkat jaringan dengan benar. Ada dua jenis pengkabelan jaringan yang umum digunakan, yaitu:
– Pengkabelan Straight:
Pengkabelan ini digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat jaringan yang berbeda jenis, seperti komputer dengan switch atau router dengan switch. Pengkabelan straight menggunakan kabel UTP atau STP dengan urutan warna yang sama di kedua ujungnya, yaitu: putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, dan coklat.
– Pengkabelan Cross:
Pengkabelan ini digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat jaringan yang sama jenis, seperti komputer dengan komputer atau switch dengan switch. Pengkabelan cross menggunakan kabel UTP atau STP dengan urutan warna yang berbeda di kedua ujungnya, yaitu: putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, dan coklat.
Demikianlah artikel tentang pengkabelan jaringanyang kita buat. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam mempelajari pengkabelan jaringan. Terima kasih.