Agar Tidak Salah! Kenali Pembagian IP Address Ini!

No comments
pembagian IP Address
pembagian IP Address

Menggunakan.id – Bagi yang sudah familiar, maka akan tahu bahwa jika Address adalah sebuah kode numerik yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu perangkat yang terhubung ke . terdiri dari empat oktet (grup 8 bit) yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.1.1. lalu, adakah ? Jawabannya adalah ada.

Selain itu, setiap oktet memiliki rentang nilai dari 0 hingga 255. IP Address memiliki dua bagian, yaitu ID dan host ID. Network ID berfungsi untuk menunjukkan jaringan mana yang digunakan, sedangkan host ID berfungsi untuk menunjukkan perangkat mana yang digunakan dalam jaringan tersebut.

Pembagian IP Address

pembagian IP Address
pembagian IP Address

Untuk mempermudah pengelolaan dan pengalokasian IP Address, terdapat pembagian kelas IP Address berdasarkan skala jaringan dan keperluan tertentu. Kelas IP Address ditentukan oleh nilai bit pertama pada oktet pertama. Berikut adalah tabel yang menunjukkan pembagian kelas IP Address:

Baca juga :  5 Cara Setting Router TP-Link dengan Mudah

1. Pembagian IP Address Kelas A

IP Address kelas A digunakan untuk jaringan berskala besar, seperti jaringan pemerintahan atau universitas. IP Address kelas A memiliki 7 bit untuk network ID dan 24 bit untuk host ID. Hal ini berarti bahwa IP Address kelas A dapat menampung 126 jaringan dengan masing-masing jaringan dapat memiliki hingga 16,777,214 host. Contoh IP Address kelas A adalah 10.0.0.1, 49.255.255.255, dan 126.0.0.1.

2. IP Address Kelas B

IP Address kelas B digunakan untuk jaringan berskala menengah, seperti jaringan perusahaan atau sekolah. IP Address kelas B memiliki 14 bit untuk network ID dan 16 bit untuk host ID. Hal ini berarti bahwa IP Address kelas B dapat menampung 16,384 jaringan dengan masing-masing jaringan dapat memiliki hingga 65,534 host. Contoh IP Address kelas B adalah 128.0.0.1, 172.16.0.1, dan 191.255.255.255.

3. Pembagian IP Address Kelas C

IP Address kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil, seperti jaringan rumah atau kantor. Dan IP Address kelas C memiliki 21 bit untuk network ID dan 8 bit untuk host ID. Hal ini berarti bahwa IP Address kelas C dapat menampung 2,097,152 jaringan dengan masing-masing jaringan dapat memiliki hingga 254 host. Contoh IP Address kelas C adalah 192.168.0.1, 200.0.0.1, dan 223.255.255.255.

Baca juga :  3 Cara Kerja Throughput dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

4. IP Address Kelas D

IP Address kelas D digunakan untuk alamat multicast, yaitu alamat yang digunakan untuk mengirim data ke sekelompok perangkat yang tergabung dalam suatu grup. IP Address kelas D tidak memiliki network ID dan host ID, melainkan memiliki 28 bit untuk multicast group ID. Contoh IP Address kelas D adalah 224.0.0.1, 239.255.255.255, dan 232.0.0.1.

5. Pembagian IP Address Kelas E

IP Address kelas E digunakan untuk alamat eksperimen, yaitu alamat yang digunakan untuk penelitian atau pengembangan. IP Address kelas E tidak memiliki network ID dan host ID, melainkan memiliki 28 bit untuk reserved ID. Contoh IP Address kelas E adalah 240.0.0.1, 255.255.255.255, dan 249.0.0.1.

Subnetting IP Address

Untuk melakukan subnetting, kita perlu mengetahui subnet mask, yaitu sebuah kode biner yang digunakan untuk memisahkan bagian network ID dan host ID pada sebuah IP Address. Subnet mask memiliki panjang 32 bit dan terdiri dari bit 1 dan bit 0. Bit 1 menunjukkan bagian network ID, sedangkan bit 0 menunjukkan bagian host ID.

Baca juga :  Mengenal Konfigurasi ekstensi dan dial plan pada Server Softswitch

Contoh subnet mask adalah 255.255.255.0, yang dalam biner ditulis sebagai 11111111.11111111.11111111.00000000. Subnet mask ini menunjukkan bahwa tiga oktet pertama adalah bagian network ID dan satu oktet terakhir adalah bagian host ID.

Dan itulah penjelasan tentang pembagian ip address, beserta cara subnettingnya. Semoga bermanfaat!

 

 

Also Read

Bagikan:

Leave a Comment