MQTT Protocol adalah singkatan dari Message Queue Telemetry Transport Protocol. Ini adalah protokol komunikasi yang ringan, sederhana, dan efisien untuk mengirim pesan antara perangkat-perangkat yang terhubung dengan internet.
Protokol ini menggunakan model publish-subscribe, yang artinya ada satu server yang disebut broker yang bertugas menerima semua pesan dari perangkat-perangkat yang disebut client dan kemudian mengirimkannya ke client-client lain yang berlangganan pada topik-topik tertentu. Lalu, bagaimana cara kerja MQTT Protocol? Dan apa saja kelebihannya? Penasaran, kan? Yuk, simak ulasannya dibawah ini!
Bagaimana Cara Kerja MQTT Protocol?
Cara kerja MQTT Protocol cukup mudah dipahami. MQTT Protocol Pertama, client-client harus terhubung dengan broker melalui protokol transport yang menjamin koneksi yang teratur, tanpa hilang, dan dua arah. Biasanya, protokol transport yang digunakan adalah TCP/IP, tapi bisa juga menggunakan protokol lain seperti QUIC. MQTT Protocol Kedua, client-client bisa memilih untuk menjadi publisher atau subscriber.
Publisher adalah client yang mengirim pesan ke broker dengan menentukan topik dan isi pesan. Subscriber adalah client yang menerima pesan dari broker dengan menentukan topik yang ingin diikuti. Broker akan menyalurkan pesan dari publisher ke subscriber yang sesuai dengan topiknya. MQTT Protocol Ketiga, client-client bisa menentukan quality of service (QoS) yang diinginkan untuk setiap pesan yang dikirim atau diterima.

QoS adalah tingkat keandalan pengiriman pesan yang bisa dipilih dari tiga level: 0 – paling tidak sekali, 1 – paling tidak sekali, 2 – tepat sekali. Level 0 berarti pesan hanya dikirim sekali tanpa konfirmasi, level 1 berarti pesan dikirim sampai ada konfirmasi dari penerima, dan level 2 berarti pesan dikirim dengan mekanisme pertukaran empat pesan untuk memastikan tidak ada duplikasi.
MQTT Protocol Keempat, client-client bisa menggunakan fitur persistent session untuk menyimpan informasi tentang langganan dan pesan yang belum dikirim atau diterima ketika koneksi terputus. Kelima, client-client bisa menggunakan fitur security untuk mengenkripsi pesan menggunakan TLS dan mengotentikasi client menggunakan protokol autentikasi modern, seperti OAuth. Fitur ini berguna untuk melindungi data dari penyadapan atau pemalsuan.
Apa Kelebihan MQTT Protocol?
MQTT Protocol memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya cocok untuk digunakan di berbagai aplikasi, terutama yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT). Berikut ini adalah beberapa kelebihannya:
- Dirancang untuk perangkat-perangkat yang memiliki keterbatasan sumber daya atau bandwidth jaringan. Client-client MQTT sangat kecil, membutuhkan sumber daya yang minimal, dan bisa berjalan di mikrokontroler. Header pesan MQTT juga sangat kecil untuk mengoptimalkan bandwidth jaringan.
- Memungkinkan komunikasi antara perangkat ke cloud dan cloud ke perangkat. Ini memudahkan untuk mengirim pesan ke kelompok perangkat secara bersamaan.
- Menangani jutaan perangkat yang terhubung dengan broker. Ini memungkinkan untuk mengembangkan aplikasi yang besar dan kompleks.
- Menjamin pengiriman pesan yang handal dengan menggunakan tiga level QoS yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ini penting untuk beberapa aplikasi IoT yang membutuhkan kepastian data.
- Mendukung perangkat-perangkat yang terhubung dengan jaringan yang tidak stabil, seperti jaringan seluler. Fitur persistent session membantu untuk mengurangi dampak dari pemutusan koneksi yang sering terjadi.
- Memfasilitasi penggunaan enkripsi dan autentikasi untuk melindungi data dari ancaman keamanan. Ini penting untuk beberapa aplikasi IoT yang membutuhkan kerahasiaan dan integritas data.
Demikian artikel yang kami buat tentang MQTT Protocol. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi kamu tentang MQTT. Jangan lupa untuk like and share, artikel ini ke teman-teman kamu yang juga ingin mengetahui tentang MQTT. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya!