Port Mirroring
Ada banyak cara administrator jaringan untuk melakukan monitoring jaringan. Monitoring tidak selalu ingin tahu apa yang dilakukan oleh user, namun lebih tepatnya memantau kondisi jaringan agar dapat membuat performa jaringan lebih aman di masa yang akan datang. Monitoring mudah diimplementasikan dengan menggunakan fitur port mirroring.
Apa itu port mirroring? Untuk lebih detailnya kamu bisa simak artikel kali ini karena kita akan membahas pengertian, tujuan, fungsi hingga contoh konfigurasinya.
Pengertian Port Mirroring
Port mirroring merupakan teknik dalam jaringan komputer untuk mengirim salinan paket jaringan yang terlihat pada port sumber ke port tujuan pada router. Dengan mengaktifkan port mirroring, paket bisa dipantau dan juga dianalisis.
Port mirroring bisa diterapkan secara luas, misalnya insinyur jaringan bisa menggunakan port mirroring untuk menganalisis dan debug data atau mendiagnosis kesalahan pada jaringan tanpa mempengaruhi kemampuan pemrosesan paket perangkat jaringan.
Ada dua jenis port mirroring yaitu port mirroring lokal dan jarak jauh. Mereka beroperasi dengan prinsip berbeda.
Port mirroring lokal merupakan bentuk port mirroring paling dasar. Semua port sumber terletak di jaringan yang sama dengan port tujuan tertentu. Sedangkan, port lokal memungkinkan jaringan untuk meneruskan salinan pada port sumber ke port tujuan.
Fungsi Port Mirroring
Port mirroring memiliki beberapa fungsi dalam jaringan komputer. Port mirroring memungkinkan administrator jaringan untuk melakukan pemantauan dan analisis lalu lintas jaringan. Dengan memilih port tertentu, administrator bisa melihat semua paket data yang melewati port, termasuk paket yang berasal dan tujuan paket tersebut.
Port mirroring juga digunakan untuk keamanan jaringan. Dengan memantau lalu lintas jaringan, administrator bisa mendeteksi kebocoran data yang mungkin terjadi, serangan jaringan dan aktivitas mencurigakan.
Bukan hanya itu, port mirroring berguna dalam proses pemecahan masalah jaringan, karena administrator dapat menganalisa paket data yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Tujuan Port Mirroring
Ada beberapa tujuan dalam penerapan port mirroring. Tujuan utamanya adalah untuk memantau jaringan. Dengan memantau jaringan, administrator bisa mengidentifikasi masalah jaringan, aktivitas yang mencurigakan, atau performa yang buruk.
Port mirroring juga memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis jaringan. Ketika paket data yang melewati port mirroring, administrator bisa memperoleh pengetahuan lebih mendalam mengenai masalah jaringan yang tersembunyi, lalu lintas jaringan, dan trend jaringan.
Contoh Konfigurasi Port Mirroring
Berikut ini contoh konfigurasi port mirroring pada CISCO:
- Buka terminal atau konsol untuk mengakses perangkat CISCO.
- Masuk ke mode konfigurasi dengan perintah ‘enable’ disertai kata sandi administrator.
- Masuk ke mode konfigurasi switch dengan perintah ‘configure terminal’.
- Pilihlah port sebagai sumber lalu lintas yang akan di mirroring. Misalnya, jika port 1/1/1, gunakan perintah ‘interface gigabitethernet 1/1/1’
- Konfigurasikan port tersebut dengan perintah ‘monitor session 1 source interface gigabitethernet 1/1/1’.
- Pilihlah port tujuan untuk lalu lintas yang akan di mirroring. Misalnya, port 1/1/2, gunakan perintah ‘monitor session 1 destination interface gigabitethernet 1/1/1’.
- Port mirroring telah berhasil dikonfigurasi pada perangkat CISCO.
Dalam contoh konfigurasi di atas, lalu linta melewati port 1/1/1 akan disalin dan diteruskan ke port 1/1/2. Administrator jaringan bisa memantau menggunakan alat analisis jaringan yang tepat.
Penutup
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, port mirroring adalah teknik jaringan komputer bertugas mengirim salinan paket jaringan yang terlihat pada port sumber ke port tujuan. Dengan adanya port mirroring, kita bisa memantau paket-paket data, melakukan analisis mendalam, dan mendeteksi serangan.