Menggunakan.id – FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol yang memungkinkan transfer file antara sistem komputer melalui jaringan. FTP server adalah sebuah sistem komputer yang berfungsi sebagai host di mana file-file dapat diunggah dan diunduh oleh pengguna yang memiliki akses. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui tentang cara kerja ftp server.
FTP server sangat berguna untuk memudahkan pertukaran data antara sistem komputer yang terhubung dalam jaringan. Lalu, apa saja jenis-jenis FTP server yang ada? Dan bagaimana sih cara kerja FTP server itu? Penasaran, kan? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Jenis-Jenis FTP Server
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara kerja FTP server, kita perlu mengetahui bahwa ada berbagai jenis FTP server dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Masing-masing dari jenis FTP server tersebut antara lain:
1. FTP Biasa (Standard FTP)
FTP Biasa adalah FTP server tradisional yang memerlukan otentikasi berupa nama pengguna dan kata sandi. Semua transfer data, termasuk kredensial otentikasi, yang dilakukan tanpa enkripsi, akan membuatnya rentan terhadap masalah penyadapan.
2. Anonymous FTP
Anonymous FTP memungkinkan para pengguna untuk mengakses FTP server tanpa harus melakukan otentikasi. Anonymous FTP biasanya digunakan untuk menyediakan file-file publik yang dapat diunduh oleh siapa saja.
3. Secure FTP (SFTP)
Secure FTP adalah FTP server yang menggunakan enkripsi untuk melindungi transfer data dari penyadapan. SFTP juga mendukung fitur-fitur seperti kompresi, resume, dan integritas data.
4. FTPS (FTP over SSL)
FTPS adalah FTP server yang menggunakan SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) untuk mengenkripsi transfer data. FTPS memiliki dua mode, yaitu implicit, semua transfer data harus menggunakan enkripsi dan explicit, transfer data dapat menggunakan enkripsi atau tidak, tergantung pada perintah yang dikirim oleh klien.
Cara Kerja FTP Server
Cara kerja FTP server pada dasarnya adalah sebagai berikut:
- FTP server berjalan pada port 21, yang merupakan port standar untuk FTP. FTP server menunggu koneksi dari klien FTP, yang biasanya berjalan pada port yang berbeda.
- Klien FTP mengirimkan permintaan koneksi ke FTP server. FTP server menerima atau menolak permintaan tersebut, tergantung pada konfigurasi dan kapasitasnya.
- Jika permintaan koneksi diterima, FTP server membuka sebuah koneksi kontrol, yang digunakan untuk mengirimkan perintah dan respon antara klien dan server. Koneksi kontrol ini tetap terbuka selama sesi FTP berlangsung.
- Klien FTP mengirimkan perintah otentikasi, seperti USER dan PASS, untuk login ke FTP server. FTP server memeriksa kredensial tersebut dan mengirimkan respon yang sesuai.
- Jika otentikasi berhasil, klien FTP dapat mengirimkan perintah-perintah yang lain. FTP server akan memproses perintah-perintah tersebut dan mengirimkan respon yang sesuai.
- Untuk melakukan transfer data, FTP server membuka sebuah koneksi data, yang digunakan untuk mengirimkan file atau informasi antara klien dan server. Koneksi data ini dapat dibuka dengan dua cara, yaitu mode aktif dan mode pasif.
- Setelah koneksi data terbentuk, transfer data dapat dilakukan sesuai dengan perintah yang dikirimkan oleh klien. Transfer data dapat menggunakan mode ASCII atau mode biner, tergantung pada jenis file yang ditransfer.
- Setelah transfer data selesai, koneksi data ditutup. Koneksi kontrol tetap terbuka, sampai klien FTP mengirimkan perintah QUIT, yang mengakhiri sesi FTP. FTP server kemudian menutup koneksi kontrol dan mengirimkan respon 221 (Service closing control connection).
Demikian artikel yang kami buat tentang cara kerja FTP server, jenis-jenis FTP server, dan keuntungan menggunakan FTP server. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang dunia komputer. Jika kamu mempunyai pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis pada kolom komentar yang tersedia di bawah ini. Terima kasih sudah membaca.