Dalam jaringan komputer aktivitas pengiriman dan penerimaan data menjadi salah satu aktivitas yang sering kali terjadi secara bersamaan sehingga membuat lalu lintas jaringan menjadi sibuk. Oleh karena itu sangat dibutuhkan hardware berupa load balancing mikrotik.
Adanya hardware load balancing mikrotik akan sangat membantu dalam lalu lintas jaringan internet khususnya di sebuah perkantoran atau instansi yang memiliki jaringan internet sibuk sehingga dapat terhindar dari gangguan jaringan.
Baca Juga : CCNA Adalah : Pengertian, Level dan Alasan Memilihnya
Pengertian Load Balancing Mikrotik
Proses mendistribusikan lalu lintas jaringan secara efisien di beberapa server adalah pengertian dari load balancing. Di mana situs web yang menerima permintaan dari ribuan atau bahkan ratusan ribu pengguna dalam satu waktu membutuhkan load balancing untuk memenuhi pemintaan user atau pengguna secara cepat dan tepat.
Dengan menggunakan load balancing yang bertugas sebagai polisi lalu lintas jaringan, maka dapat dipastikan tidak ada satupun server yang menanggung permintaan lebih banyak daripada server lainnya. Sehingga tidak akan ditemukan server yang bekerja lebih keras yang dapat membuat kinerja situs menurun.
Bahkan jika ditemukan satu server tidak dapat diakses atau tidak berfungsi, maka load balancing akan mengalihkan permintaan pengguna ke server lain sampai server baru ditambahkan, ketika server baru telah online maka load balancing akan otomatis mengirimkan permintaan ke server tersebut.
Fungsi Load Balancing Mikrotik
Sebagai penyeimbang beban, load balancing akan mendistribusikan permintaan secara merata kesetiap server, sehingga tidak ada satupun server yang bekerja lebih keras. Berikut lebih dalam mengenai fungsi load balancing.
- Mengirimkan beban jaringan yang sama secara efisien kepada setiap server
- Memastikan beban jaringan hanya akan dikirimkan kepada server yang sedang berfungsi atau sedang online
- Dapat menambahkan atau mengurangi server sesuai permintaan
Jenis-jenis Load Balancing Mikrotik
Jenis load balancing mikrotik di bawah ini bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu, berikut daftarnya.
1. Load Balancing NTH
NTH adalah sebuah fitur pada firewall mikrotik yang digunakan untuk menghitung koneksi atau paket data. NTH sendiri memiliki dua parameter utama yaitu Every dan Packet.
Every adalah penghitung, sementara Packet adalah penunjuk paket ke beberapa aturan yang ada dari NTH.
2. Load Balancing 2 ISP
Pada load balancing jenis ini terdapat berbegai macam metode yang dapat digunakan dilebih dari dua jalur internet. Seperti Failor dan BGP.
3. Load Balancing PCC
Krtika kamu menggunakan load balancing dua jalur koneksi, maka metode tersebutlah yang dinamakan load balancing PCC.
Per Connection Classifier (PCC) bertugas untuk mengelompokan lalu lintas koneksi berupa aktivitas keluar masuk dari router untuk dikumpulkan menjadi beberapa kelompok. Dalam tugas mengelompokkan trafik koneksi dipisahkan sesuai dengan src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port.
4. Load Balancing Mikrotik 3 ISP
Jika menggunakan load balancing dengan metode 3 ISP biasanya performa jaringan menjadi tidak berfungsi sebagai mestinya. Meski begitu load balancing mikrotik 3 ISP merupakan salah satu load balancing mikrotik yang menguntungkan, sehingga load balancing ini dinamakan Failover.
Baca Juga : Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer
Kesimpulannya Load Balancing Mikrotik sangat penting digunakan untuk menghindari gangguan pada sebuah situs atau web. Dengan menggunakan load balancing maka tidak akan ada server yang memiliki kelebihan beban yang akan menimbulkan server tidak berfungsi atau mati.
Sehingga dengan menggunakan load balancing akan meningkatkan kecepatan dan ketepatan pemenuhan permintaan pengguna dan mencegah terjadinya downtime.